Pernikahan
Pernikahan itu seperti sekolah, seperti suatu pendidikan jangka panjang dimana
harus bisa saling mengajari satu kepada yang lain, saling mau memaafkan bila
ada kekurangan. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan
saling menyesuaikan diri (karena berasal dari dua latar belakang yang berbeda)
dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk
menjadikan kalian manusia yang lebih baik dan membuat suatu kerjasama yang
solid. Mungkin saja pasangan yang kamu dapatkan terasa kurang sempurna,
terimalah dengan apa adanya, karena kita sendiri pun juga jauh dari sempurna. Tetapi
yakinlah bahwa dia akan bisa bertumbuh bersamamu dan bisa saling
menyempurnakan.
Bagi
pasangan yang baru saja menikah, yang sudah menikah, yang akan menikah dan yang
sedang mencari pasangan, khususnya yg sedang mencari, janganlah tebar pesona
ibarat jika kamu memancing ikan setelah ikan itu tersangkut dimata kailmu
hendaklah kamu mengambil ikan itu. Janganlah kamu lepaskan ia ke dalam air
kembali begitu saja. Karena ia akan sakit oleh ketajaman mata kailmu dan
mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup. Begitu juga setelah kamu
memberikan banyak pengharapan kepada seseorang, setelah ia mulai menyayangimu
hendaklah kamu menjaga hatinya janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu
saja. Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat
melupakan segalanya dan pasti dia akan selalu mengingatnya kembali. Begitu juga
jika kamu telah memiliki seseorang disampingmu terimalah seadanya, janganlah
kamu terlalu mengaguminya dan janganlah menganggapnya terlalu istimewa.
Anggaplah ia sebagai manusia biasa karena apabila sesekali ia melakukan kesalahan
maka akan lebih mudah bagi kamu untuk menerima, memaafkan dan memakluminya, jangan
lalu kita kecewa dan meninggalkannya. Sedangkan kalau kita mau memberi maaf
maka boleh jadi hubungan kamu akan terus awet hingga ke akhir hayat yang
memisahkannya. Ibaratnya jika kamu telah memiliki sepiring nasi yang baik untuk
dirimu, yang terasa mengenyangkan. Mengapa kamu berpaling dan mencoba mencari
makanan yang lain. Janganlah kita terlalu ingin mengejar 'kelezatan' saja karena
kelak ‘nasi’ yang kau kejar itu pun akan basi dan kamu tidak bisa lagi
memakannya. Pada akhirnya kamu akan menyesal. Begitu juga jika kamu telah
bertemu dengan seorang yang sudah terasa benar-benar membawa kebaikan kepada
dirimu, menyayangimu, mengasihimu. Mengapa kamu harus berpaling atau mencoba
membandingkan dengan yang lain. Banyak orang yang akhirnya menyesal karena
terlalu mengejar kesempurnaan badaniah, kelak kesempurnaan badaniah itu akan
menghilang bersama lewatnya sang waktu, maka sayangilah pasanganmu yang
(mungkin) biasa-biasa saja dengan cara yang luar biasa. "Jika kamu tidak
bisa memiliki apa yang kamu sukai maka sukailah apa yang kamu miliki daripada
kamu harus menyesal dikemudian hari".
Komentar
Posting Komentar